Selasa, 21 Desember 2010

semoga akan terbit mentari yang benderang setelah mendung kelabu ini..

Jumat, 17 Desember 2010

Mari berkarya

Mba kos di hn sedang rajin berkarya dengan kain flanel, sedangkan adik kos yang bagian penjualan. Ceritanya berawal dari iseng-iseng jadi bisnis kecil-kecilan. Produknya ada gantungan kunci n bros. Ada bentuk bunga, daun, huruf, mobil, dll.
Aku sedang pusying berkutat dengan draft kolokium yang ga selesai-selesai. Tiba-tiba malam ini pengen refreshing. Coba ah ikut berkarya bikin gantungan kunci. Tapi bentuk apa yha? Dipikir-pikir,, dipikir-pikir,, akhirnya nemu juga bentuk yang akan ku bikin. Coba tebak, bentuk apakah itu??

























>>>> telor ceplok <<<<

hohoho. . ^^

Selasa, 14 Desember 2010

apaan nih??

apa yang menyulitkan pikiranku saat ini, seakan tak ada pikiran lain yang lebih penting untuk aku pikirkan selain masalah ini!!!

wake up! wake up, pit!!

Dejavuku

Mereka bilang,,
"Yang lalu biarlah berlalu"

namun yang ku rasa,,
"Yang lalu menjadi benalu yang menggores pilu di hati yang tak malu menikam sembilu pada kenangan masa lalu"

Jleb!! Tetesan darahmu seiring dengan tetesan air mataku.. Pergilah kau! Menjauh dari makhluk jahat bersebut 'aku'.


-tiba2 kayak teater-

>>> imajinasi tingkat tinggi mulai beraksi ketika sulit tidur

Selasa, 30 November 2010

Agar Hati Tidak Membatu


Segala puji bagi Allah, yang membentangkan tangan-Nya untuk menerima taubat hamba-hamba-Nya. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi-Nya, teladan bagi segenap manusia, yang menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus menuju ampunan dan ridha-Nya. Amma ba’du.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidaklah seorang hamba mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada hati yang keras dan jauh dari Allah.” (al-Fawa’id, hal. 95).

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh celaka orang-orang yang berhati keras dari mengingat Allah, mereka itu berada dalam kesesatan yang amat nyata.” (QS. az-Zumar: 22).

Syaikh as-Sa’di rahimahullah menerangkan, “Maksudnya, hati mereka tidak menjadi lunak dengan membaca Kitab-Nya, tidak mau mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Nya, dan tidak merasa tenang dengan berzikir kepada-Nya. Akan tetapi hati mereka itu berpaling dari Rabbnya dan condong kepada selain-Nya…” (Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 722).

Ciri-Ciri Orang Berhati Keras

Syaikh as-Sa’di rahimahullah menerangkan, bahwa ciri orang yang berhati keras itu adalah tidak lagi merespon larangan dan peringatan, tidak mau memahami apa maksud Allah dan rasul-Nya karena saking kerasnya hatinya. Sehingga tatkala setan melontarkan bisikan-bisikannya dengan serta-merta hal itu dijadikan oleh mereka sebagai argumen untuk mempertahankan kebatilan mereka, mereka pun menggunakannya sebagai senjata untuk berdebat dan membangkang kepada Allah dan rasul-Nya (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 542)

Orang yang berhati keras itu tidak bisa memetik pelajaran dari nasehat-nasehat yang didengarnya, tidak bisa mengambil faedah dari ayat maupun peringatan-peringatan, tidak tertarik meskipun diberi motivasi dan dorongan, tidak merasa takut meskipun ditakut-takuti. Inilah salah satu bentuk hukuman terberat yang menimpa seorang hamba, yang mengakibatkan tidak ada petunjuk dan kebaikan yang disampaikan kepadanya kecuali justru memperburuk keadaannya (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225).

Orang yang memiliki hati semacam ini, tidaklah dia menambah kesungguhannya dalam menuntut ilmu melainkan hal itu semakin mengeraskan hatinya… Wal ‘iyadzu billah (kita berlindung kepada Allah darinya)… Maka sangat wajar, apabila sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu mengingatkan kita semua, “Ilmu itu bukanlah dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi hakekat ilmu itu adalah rasa takut.” Abdullah anak Imam Ahmad pernah bertanya kepada bapaknya, “Apakah Ma’ruf al-Kurkhi itu memiliki ilmu?!”. Imam Ahmad menjawab, “Wahai putraku, sesungguhnya dia memiliki pokok ilmu!! Yaitu rasa takut kepada Allah.” (lihat Kaifa Tatahammasu, hal. 12).

Sebab Hati Menjadi Keras

Sebab utama hati menjadi keras adalah kemusyrikan. Oleh sebab itu Ibnu Juraij rahimahullah menafsirkan ‘orang-orang yang berhati keras’ dalam surat al-Hajj ayat 53 sebagai orang-orang musyrik (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [5/326]). Demikian pula orang-orang yang bersikeras meninggalkan perintah-perintah Allah dan orang-orang yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah (baca: ahlul bid’ah); mereka menyelewengkan maksud ayat-ayat agar cocok dengan hawa nafsunya. Orang-orang seperti mereka adalah orang-orang yang berhati keras (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225). Selain itu, faktor lain yang menyebabkan hati menjadi keras adalah berlebih-lebihan dalam makan, tidur, berbicara dan bergaul (lihat al-Fawa’id, hal. 95)

Lembut dan Kuatkan Hatimu!

Sudah semestinya seorang muslim -apalagi seorang penuntut ilmu!- berupaya untuk memelihara keadaan hatinya agar tidak menjadi hati yang keras membatu. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa hati seorang hamba akan menjadi sehat dan kuat apabila pemiliknya menempuh tiga tindakan:

  1. Menjaga kekuatan hati. Kekuatan hati akan terjaga dengan iman dan wirid-wirid ketaatan.
  2. Melindunginya dari segala gangguan/bahaya. Perkara yang membahayakan itu adalah dosa, kemaksiatan dan segala bentuk penyimpangan.
  3. Mengeluarkan zat-zat perusak yang mengendap di dalam dirinya. Yaitu dengan senantiasa melakukan taubat nasuha dan istighfar untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukannya (lihat Ighatsat al-Lahfan, hal. 25-26)

Sungguh indah perkataan Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Setiap hamba pasti membutuhkan waktu-waktu tertentu untuk menyendiri dalam memanjatkan doa, berzikir, sholat, merenung, berintrospeksi diri dan memperbaiki hatinya.” (dinukil dari Kaifa Tatahammasu, hal. 13). Ibnu Taimiyah juga berkata, “Dzikir bagi hati laksana air bagi seekor ikan. Maka apakah yang akan terjadi apabila seekor ikan telah dipisahkan dari dalam air?” (lihat al-Wabil ash-Shayyib). Ada seseorang yang mengadu kepada Hasan al-Bashri, “Aku mengadukan kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka beliau menasehatinya, “Lembutkanlah ia dengan berdzikir.”

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang menginginkan kejernihan hatinya hendaknya dia lebih mengutamakan Allah daripada menuruti berbagai keinginan hawa nafsunya. Hati yang terkungkung oleh syahwat akan terhalang dari Allah sesuai dengan kadar kebergantungannya kepada syahwat. Hancurnya hati disebabkan perasaan aman dari hukuman Allah dan terbuai oleh kelalaian. Sebaliknya, hati akan menjadi baik dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan ketekunan berdzikir kepada-Nya.” (lihat al-Fawa’id, hal. 95)

Langkah Selanjutnya?

Dari keterangan-keterangan di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa untuk menjaga hati kita agar tidak keras dan membatu adalah dengan cara:

  1. Beriman kepada Allah dan segala sesuatu yang harus kita imani
  2. Mentauhidkan-Nya, yaitu dengan mempersembahkan segala bentuk ibadah hanya kepada-Nya dan membebaskan diri dari segala bentuk penghambaan kepada selain-Nya
  3. Melaksanakan ketaatan kepada-Nya dan taat kepada rasul-Nya
  4. Meninggalkan perbuatan dosa, maksiat dan penyimpangan
  5. Banyak mengingat Allah, ketika berada di keramaian maupun ketika bersendirian
  6. Banyak bertaubat dan beristighfar kepada Allah untuk menghapus dosa-dosa kita
  7. Menanamkan perasaan takut kepada Allah dan berusaha untuk senantiasa menghadirkannya dimana pun kita berada
  8. Merenungi maksud ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
  9. Selalu bermuhasabah/berintrospeksi diri untuk memperbaiki diri dan menjaga diri dari kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu
  10. Bergantung kepada Allah dan mendahulukan Allah di atas segala-galanya

Ya Allah, lunakkanlah hati kami dengan mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu…

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

Artikel www.muslim.or.id

curcol dikit bentar

hmm,, maap yak udah lama ga posting nih -kayak ada yg baca blog ini ajah, hehe-
hari ini adalah penghujung november 2010, insya Allah. dan kalo tulisan ini dipublish, bearti total postingan di bulan november ini cuma 2, hehe..

beberapa hari lalu seakan aku kembali pada kenangan masa lalu. begitu nyata terasa. ngobrol seru dengan seseorang yang pernah kukenal baik namun kami belum pernah bertemu. aku senang. tapi sekaligus sedih. bayangan masa lalu itu kembali menghantui pikiranku. meragukan lagi keputusanku beberapa bulan terakhir ini.

hmm,, secara teori, pilihlah yg terbaik. pilihlah yg bisa membimbingmu dalam kebaikan. pilihlah yg 'jelas'. pilihlah yg berkarakter kuat. pilihlah surga itu. dan itu telah ada di depan mata. insya Allah.
lantas apa yg meragukan langkahku ini?

aku tersentak pada nasehat seseorang:

* Bukan hati yg seharusnya sekeras batu, tp pendirianmu yg seharusnya sekuat pendirian ibu yg anak-anaknya dibunuh oleh fir'aun demi mempertahankan keislamannya, juga seperti Asiyah. Tapi jika kamu terus melanjutkan masalah ini, mungkin hatimu yg akan menjadi batu. Na'udzubillah..

* Hati yg seperti batu, adalah hati yg tidak lagi mengenal nasehat, tidak lagi mengenal jeleknya syubhat, tidak lagi mengenal buruknya maksiat.

* Orang tuamu yg lebih wajib untuk kamu kenalkan manhaj ini, bukan dia!
Orang tuamu lebih berhak atas pengorbanan kamu, bukan dia!
Orang tuamu lebih butuh kamu, bukan dia!
Orang tuamu lebih menjamin bagi surgamu, bukan dia!
Orang tua kamu lebih butuh waktu kamu utk memikirkan masa tuanya, bukan utk dia!
Semoga Allah menyadarkan kamu..

-dengan sedikit editan-

benar. nasehat itu benar. dan sangat menusuk. tanpa sadar air mataku menetes. lalu tumpah dengan deras.

terima kasih untuk seseorang yg telah memberiku nasehat itu. semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. amiin

aku ingin kembali menatap dan menapaki jalan di depanku. aku tak ingin berbalik ke belakang lagi. masa lalu adalah masa lalu. cukup dijadikan pelajaran yg berharga. itulah ujianku dari Allah. semoga aku bisa menghadapinya n mengambil keputusan yg terbaik..

yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik

Rabu, 17 November 2010

siapa

masa lalu masih membayangi

masa sekarang sedang dijalani

masa depan adalah misteri


beri aku keyakinan untuk memilih

siapa

Senin, 25 Oktober 2010

Salah denger

Tadi bayar telpon n spidi. Setelah bayar di lantai bawah, pengen konsultasi masalah spidi. Disuruh petugasnya ke lantai atas. Yawdah, naek ke lantai 2.

Bla bla bla bla..

Selesai konsultasi, turun ke bawah, jalan di belakang seorang bapak-bapak. Waktu turun, petugas yg di bawah nyapa,
"Udah selesai pak/mba?"
"iya, sudah.." -wajah berseri-
Bersamaan dengan itu bapak-bapak di depanku juga njawab dengan jawaban yang lebih panjang.
Baru ku sadari ternyata petugas tadi nyapa bapak-bapak di depanku, bukan aku -secara logika, ya iyalah yang di depan dulu yang disapa-

Tuing tuing. .!!

Berarti kata-kata tadi adalah:

"Sudah selesai, PAK?"

bukan

"Sudah selesai, MBA?"

maluuu..

Selasa, 12 Oktober 2010

kisah kun-yah ku (part 1)

ini adalah sebuah kisah seorang muslimah yang sedang semangat-semangatnya melaksanakan salah satu sunnah Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam: memiliki kun-yah

pencarian kun-yah dimulai ketika aku semester 3 -ato semester 4 yha,, lupa uey-
awalnya aku tak pernah berpikiran untuk mencari kun-yah. saat itu, secara mendadak aku mendapat kun-yah perdanaku.

begini ceritanya,,

waktu itu, aku sedang bete dengan facebook yg isinya itu-itu mulu,, gak manpaat. pengen nulis yg manpaat gituh. ceritanya terinspirasi dari fb mba yg bikin note-note apik. aku juga pengen donk. maka dimulailah pencarian artikel yg bisa aku pasang jadi note. tentu saja cari ke mbah gugel. pencarianku mentok pada artikel tentang bahaya minuman cola. wah,, kayaknya apik ni dijadikan note. okelah,, aku cari gambar cola.

jeng jeng! akhirnya setelah proses copy paste, lalu proses meyakinkan diri bahwa harus pede dengan note perdana ini,, maka aku klik PUBLISH. sip. akhirnya,, note perdanaku muncul di fesbuk. senyum-senyum deh aku.

sorenya, aku penasaran dengan nasib note perdanaku. pada respon ga yha?? hmm... kubuka fesbuk. eh, banyak yg respon lho. tapi tapi,, ternyata responnya ga seperti yg aku harapkan. temen-temen justru nakut-nakutin aku. kata mereka note aku "berbahaya". waduh! apa pula yg terjadi?? ternyata di note itu terang-terangan menyebut nama merk minuman bersoda. karena isi note itu berisi bahaya minuman cola, kata temen-temen itu bahaya. bisa-bisa aku ditangkap polisi karena pencemaran nama baik. walah,, serem pisan! imajinasiku pun beraksi. terbayang wajah papa ketika ditelpon polisi bahwa putrinya ditahan,, kebayang juga berita di tipi "seorang mahasiswi berjilbab lebar ditahan polisi karena pencemaran nama baik" dan segala pikiran super lebay yang terbayang-bayang di pikiranku lainnya. ohh,, aku tak mau seperti itu!! segera aku hapus note itu.

di kamar, pikiranku makin tak tenang. cepat aku ceritakan kejadian itu pada mba ku, dan berujung permohonanku agar nama akun n poto di fesbuk ku diganti. kenapa mesti mba yg ganti?? karena jujur saja tu fesbuk made in my sister, hehe -maklum, gaptek bin kuper ora bisa gawe fesbuk-

awalnya mba ngetawain aku. hhaaah, aku udah kalut ni. ngeri kali bayangin ditangkep polisi. akhirnya mba pun melaksanakan 'perintahku'. nama n poto baru aku serahkan urusan itu ke mba. pokoke DIGANTI.
beberapa menit kemudian mba melaporkan bahwa perintahku sudah dilaksanakan. pokoke beres.

dan ternyata setelah ku lihat akunku lagi, sudah berubah menjadi:

"Ummu 'Abdillah Azzahro"


hehe,, demikianlah kisah kun-yah perdanaku^^

bersambung part 2

Meneladani Sahabat Nabi, Jalan Kebenaran

Meneladani Sahabat Nabi, Jalan Kebenaran

Jumat, 08 Oktober 2010

Es doger vs dompet item

Pulang praktikum, cuaca panas. Niat hati pengen beli minuman yg dingin2. Es buah ato apa lah. Tp sepanjang pergenjotan sepeda, ga ada yg menarik hati. Akhirnya diputuskn minum aer putih aja di kosan. Eh, beberapa meter sebelum kosan, ada gerobak es doger. Ngliat anak2 sd pd beli es doger, jd pengen. Berhentilah Sephia ku di samping gerobak tu brsama dg anak2 sd.
"Bang, es doger 1 yha.."
trz ku buka tas utk ambil uang. Utek2. Di mana yha dompet item itu?? Utek2 lg. Kok ga ada?? Yaah. .
"Bang, ga jd beli deh."
"Kenapa neng? Ga bawa dompet yha?"
"Hehe," -nyengir-
"Haha, gpp kok neng. Udah biasa kayak gitu."
Ibu2 pengantar anak sd pd ketawa deh.
"Maaf yha bang, makasih." Ku genjot lg Sephia dg lesu. Bayangan segarnya es doger sepulang praktikum pupus sudah..
Hhh..

Minggu, 03 Oktober 2010

kalo inget

habis mbaca2 blog orang lain,, jadi semangat pengen nulis juga di blog sendiri. diinget2 lagi kisah2 menarik dalam hidupku.. wah, ternyata banyak juga. tapi ga tertulis aja di sini. sebenarnya pengen c berbagi cerita lewat tulisan. tp entah kenapa selalu saja kelupaan saat kejadian yang dialami masih anget-angetnya dalam memori. n baru inget lagi setelah tu kejadian udah lama banget. padahal saat di TKP, udah kebayang tuh untaian kata-kata yang bakal aku tulis di blog nanti. tapi sekali lagi, sesampainya di depan monitor lupa deh kalo aku pengen nulis di blog.
anyway, kagak ada cerita seru di blog ini. hambar. biasa. nothing special, minimal buat penulisnya sendiri, hehe..
yowes,, kapan-kapan kalo aku inget, di blog ini bakal ada kisah-kisah seru dalam hidupku. kebanyakan c cerita konyol. bisa-bisa para pembaca malah geleng-geleng kepala, hihi..
tapiii,,, sekali lagi: KALO INGET. jadi kalo kagak inget yha maap yha...

Minggu, 12 September 2010

hatiku menangis. wah,, kenapa lagi nih?? kayong nangis bae..
entah,, kenapa yha? ada sesuatu yang tak bisa diungkapkan.

kesalahan. setiap manusia pasti punya kesalahan. setiap kali melakukan kesalahan, setelah itu hati menjadi sadar. tak ingin mengulanginya lagi. bertekad untuk berubah. namun kemudian,, kesalahan itu terulang lagi. lalu ku sadari lagi. dan lalu terulang lagi. lagi. dan lagi. mengapa???

betapa hati ini masih belum kuat berdiri kokoh. menahan angin kencang yang menerpa. hati ini masih mudah meliuk, meski pondasi telah terpancang. memang tak sampai berlari kian kemari. namun liukannya cukup menggetarkan.

hhh.. entahlah.. aku hanya ingin berubah. berubah yang sebenarnya. tanpa mudah terpengaruh dan dipengaruhi. berubah menjadi lebih baik.

duuh,, mengapa sulit sekali hati, lisan, dan tangan ini untuk TEGAS???

"Sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu)." QS. Faathir:6

Astaghfirulloh..

U.N.I.Q.

perempuan itu uniq!!
itu yang bisa aku simpulkan setelah lebih dari 21th aku berstatus sebagai perempuan. ya, UNIQ. kenapa?? ya karena uniq. sulit untuk dijelaskan. itulah kenapa permpuan itu uniq. dan aku adalah seorang perempuan. alhamdulillah..

it's complicated

sesuatu yang tak beres sedang terjadi di dalam kepalaku!!

Jumat, 10 September 2010

TAQOBBALALLOHU MINNA WA MINKUM

SEMOGA ALLOH MENERIMA AMAL IBADAH KITA

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITHRI 1431 HIJRIYAH
aku tak mengerti

terlalu banyak pikiran, pertanyaan, keheranan, .............

sampe bingung mau nulis apa.. padahal di otak udah mengumpul dan menumpuk kata-kata yang ingin diungkapkan


laa hawla wa laa quwwata illaa billaah

Senin, 06 September 2010

mendung tak berujung (part 1)

ini kisah seorang anak manusia,, yang ditakdirkan menjalani garis hidup yang belum tentu semua orang mampu n kuat menghadapinya..
ku tulis kisah ini hanya secara singkat,, namun dengan harapan semoga kita bisa mengambil ibroh darinya..

dia hanyalah seorang lelaki biasa, tentu tidak punya kekuatan super. dia lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang sangat kaya raya. salah satu hal yang patut untuk disyukuri adalah orang tuanya bukanlah seorang kaya yang sombong seperti kebanyakan orang kaya lainnya.
masa kecil dia lalui dengan bahagia. ayah dan ibunya termasuk tampan dan cantik, maka jadilah dia seorang anak lelaki yang ganteng.
tapi kebahagiaan yang dia rasakan tak berlangsung lama. saat dia kelas 6 sd peristiwa itu terjadi. mobil yang dikendarai oleh ayahnya mengalami kecelakaan. di dalam mobil itu pula dia dan ibunya berada. maka takdir Alloh menggariskan dia menjadi seorang piatu saat itu juga. tentu dia tak siap menghadapinya. yang dia rasakan hanyalah rasa kantuk yang menyebabkan dia tertidur di kursi bagian tengah,, kemudian dia bangun setelah semuanya terjadi, tanpa sempat ia menyadari bahwa saat-saat dia sebelum tidur itulah sekaligus saat terakhirnya melihat sang ibu dalam keadaan hidup.
anak mana yang tak sedih mengalami kejadian itu secara tiba-tiba?? anak mana yang siap ketika ditinggal oleh ibunya?? itu pula yang dia rasakan. dia sangat-sangat kehilangan ibunya. dia kesepian. dia menangis menginginkan ibunya kembali..
selanjutnya,, kehidupannya diasuh oleh neneknya sebagai pengganti ibunya. ayahnya belum mau menikah lagi sampai beberapa tahun. jadilah dia kesayangan sang nenek.

....... (bersambung part 2)

Kamis, 26 Agustus 2010

Hukum Nyanyian Atau Lagu

Kategori Gambar, Lagu, Mainan


Kamis, 12 Mei 2005 07:12:39 WIB

HUKUM NYANYIAN ATAU LAGU


Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz





Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Apa hukum menyanyi, apakah haram atau diperbolehkan, walaupun saya mendengarnya hanya sebatas hiburan saja? Apa hukum memainkan alat musik rebab dan lagu-lagu klasik? Apakah menabuh genderang saat perkawinan diharamkan, sedangkan saya pernah mendengar bahwa hal itu dibolehkan? Semoga Allah memberimu pahala dan mengampuni segala dosamu.

Jawaban.
Sesungguhnya mendengarkan nyanyian atau lagu hukumnya haram dan merupakan perbuatan mungkar yang dapat menimbulkan penyakit, kekerasan hati dan dapat membuat kita lalai dari mengingat Allah serta lalai melaksanakan shalat. Kebanyakan ulama menafsirkan kata lahwal hadits (ucapan yang tidak berguna) dalam firman Allah dengan nyanyian atau lagu.

Artinya : “Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan ucapan yang tidak berguna.”� [Luqman : 6]

Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu bersumpah bahwa yang dimaksud dengan kata lahwul hadits adalah nyanyian atau lagu. Jika lagu tersebut diiringi oleh musik rebab, kecapi, biola, serta gendang, maka kadar keharamannya semakin bertambah. Sebagian ulama bersepakat bahwa nyanyian yang diiringi oleh alat musik hukumnya adalah haram, maka wajib untuk dijauhi. Dalam sebuah hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam beliau berpendapat.

Artinya : “Sesungguhnya akan ada segolongan orang dari kaumku yang menghalalkan zina, kain sutera, khamr, dan alat musik.”� [1]

Yang dimaksud dengan al-hira pada hadits di atas adalah perbuatan zina, sedangkan yang dimaksud al-ma’azif adalah segala macam jenis alat musik. Saya menasihati anda semua untuk mendengarkan lantunan al-Qur’an yang di dalamnya terdapat seruan untuk berjalan di jalan yang lurus karena hal itu sangat bermanfaat. Berapa banyak orang yang telah dibuat lalai karena mendengar nyanyian dan alat musik.

Adapun pernikahan, maka disyariatkan di dalamnya untuk membunyikan alat musik rebana disertai nyanyian yang biasa dinyanyikan untuk mengumumkan suatu pernikahan, yang didalamnya tidak ada seruan maupun pujian untuk sesuatu yang diharamkan, yang dikumandangkan pada malam hari khusus bagi kaum wanita guna mengumumkan pernikahan mereka agar dapat dibedakan dengan perbuatan zina, sebagaimana yang dibenarkan dalam hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam

Sedangkan genderang dilarang membunyikannya dalam sebuah pernikahan, cukup hanya dengan memukul rebana saja. Juga dalam mengumumkan pernikahan maupun melantunkan lagu yang biasa dinyanyikan untuk mengumumkan pernikahan tidak boleh menggunakan pengeras suara, karena hal itu dapat menimbulkan fitnah yang besar, akibat-akibat yang buruk, serta dapat merugikan kaum muslimin. Selain itu, acara nyanyian tersebut tidak boleh berlama-lama, cukup sekedar dapat menyampaikan pengumuman nikah saja, karena dengan berlama-lama dalam nyanyian tersebut dapat melewatkan waktu fajar dan mengurangi waktu tidur. Menggunakan waktu secara berlebihan untuk nyanyian (dalam pengumuman nikah tersebut) merupakan sesuatu yang dilarang dan merupakan perbuatan orang-orang munafik.

[Bin Baz, Mjalah Ad-Dakwah, edisi 902, Syawal 1403H]


[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-3, Darul Haq]
_________
Foote Note
[1] Al-Bukhari tentang minuman dalam bab ma ja’a fi man yastahillu al-khamr wa yusmmihi bi ghairai ismih

Rabu, 25 Agustus 2010

hati

hati tak bisa berbohong dan tak bisa dibohongi,
tak seperti lisan yang bisa saja berkelit

namun kejujuran hati bukanlah yang memperturutkan hawa nafsu,
meski kau berlinang air mata menahannya

tak berharga sedumu,
tak berdaya sendumu,

maka kembalikanlah hatimu pada-Nya

Sabtu, 27 Maret 2010

heran

mengapa selalu berujung "perdebatan" ketika berniat untuk menyampaikan kebenaran?
beberapa teman yang kulihat, mereka seperti "menjelek-jelekken" teman lain yang tak sepaham dengan dia. tentunya yang ia "jelekkan" adalah pemahaman temannya itu. temannya tentu tak terima. gantilah temannya itu "menjelek-jelekkan" dia juga. dan akhirnya,,tujuan semula yang ingin menyampaikan kebenaran berubah menjadi ajang saling menjelekkan dan debat. hhh,, mengapa harus demikian? aku pun tak tau.. yang ku tau,, Rosululloh tak pernah mencontohkan metode debat untuk menyampaikan kebenaran (baca: dakwah). bukankah beliau shollallohu 'alaihi wa sallam menyuruh agar berdakwah dengan hikmah?

fenomena yang ku herankan juga, beberapa penuntut ilmu kok terkesan "kurang bijaksana" dalam berdakwah di lingkungan kecil mereka? kata-kata yang kurang halus, langsung men'judge' orla/kelompok lain, dsb. kalo gitu, gimana mereka mau membuka hati untuk kebenaran yang disampaikan? yang ada mereka malah makin "benci" dengan dakwah ini. mengapa malah jadi seperti itu?? ah, aku bingung.. aku tak mengerti..

yang aku tau: aku harus makin giat menuntut ilmu, makin giat baca buku/kitab, makin giat hafalan, makin giat ibadah-ibadah yang lain.. aku harap aku bisa mengamalkan ilmu yang ku punya -walo cuma sedikit- dan semoga diterima-Nya. amin

untuk saudara-saudaraku sesama penuntut ilmu,, berdakwahlah dengan hikmah seperti yang Rosululloh ajarkan,, supaya saudara-saudara kita yang belum mengerti dengan manhaj yg haq ini bisa terbuka hatinya, bisa menerima apa yang kita sampaikan..

-kadang terbersit dalam hati ini untuk bisa seperti kalian, namun ilmu yang tak mumpuni serta ketakutan akan salah dalam menyampaikan selalu membuat ku hanya bisa "diam". terlalu banyak pertanyaan di otakku yang belum bisa terjawab. semua fenomena di sekitarku membuat diri ini merasa tak boleh "diam"-

Ya Robbi,, tambahkanlah kepadaku pemahaman akan dien-Mu ini..

Jangan Dekati Zina

Oleh : Imam Ibnu Qayyim Al-jauziyah

Pendahuluan

Bahaya Zina

Melihat bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh praktek zina merupakan bahaya yang tergolong besar, dan praktek tersebut juga bertentangan dengan aturan universal yang diberlakukan untuk menjaga kejelasan nasab keturunan, menjaga kesucian dan kehormatan diri, juga mewaspadai hal-hal yang menimbulkan permusuhan serta perasaan benci di antara manusia disebabkan pengrusakan terhadap kehormatan isteri, putri, saudara perempuan dan ibu mereka. Dan ini jelas akan merusak tatanan kehidupan. Melihat hal itu semua, pantaslah bahaya praktek zina itu -bobotnya- setingkat di bawah praktek pembunuhan. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta'ala menggandeng keduanya di dalam Al-Qur'an dan juga Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam dalam keterangan hadits beliau.

Al-Imam Ahmad berkata: "Aku tidak mengetahui sebuah dosa -setelah dosa membunuh jiwa- yang lebih besar dari dosa zina."

Dan Allah subhanahu wa ta'ala menegaskan pengharamannya dalam firmanNya:

"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat ..." (Al-Furqan: 68-70).

Dalam ayat tersebut, Allah subhanahu wa ta'ala menggandengkan zina dengan syirik dan membunuh jiwa, dan vonis hukumannya adalah kekal dalam adzab berat yang berlipat ganda, selama pelakunya tidak menetralisir hal tersebut dengan cara bertaubat, beriman dan beramal shalih. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk." (Al-Isra': 32).

Di sini Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskan tentang kejinya praktek zina dan kata "fahisyah" maknanya adalah perbuatan keji atau kotor yang sudah mencapai tingkat yang tinggi dan dapat diakui kekejiannya oleh setiap orang berakal bahkan oleh sebagian banyak binatang, sebagaimana disebutkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya dari Amr bin Maimun Al-Audi, dia berkata: "Aku pernah melihat -pada masa jahiliyah- seekor kera jantan yang berzina dengan seekor kera betina. Lalu datanglah kawanan kera mengerumuni mereka berdua dan melempari keduanya sampai mati."()

Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala juga memberitahukan bahwa praktek zina adalah seburuk-buruk jalan; karena merupakan jalan kebinasaan, kehancuran dan kehinaan di dunia, siksaan dan azab di akhirat nanti.

Dan karena menikahi mantan isteri-isteri ayah itu termasuk perbuatan yang sangat jelek sekali, Allah subhanahu wa ta'ala secara khusus memberikan "cela" tambahan bagi praktek menikahi isteri orang tua. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (setelah secara tegas melarang kaum muslimin untuk menikahi isteri-isteri ayah mereka, pent):

"Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)." (An-Nisa': 22).

Allah subhanahu wa ta'ala juga menggantungkan keberuntungan seorang hamba pada kemampuannya dalam menjaga "kehormatan"nya. Tak ada jalan menuju keberuntungan tanpa menjaga "kehormatan". Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (Al-Mukminun: 1-7).

Dalam ayat-ayat ini ada tiga hal yang diungkapkan, yaitu, pertama, bahwa orang yang tidak menjaga kemaluannya, tidak akan termasuk orang yang beruntung, kedua , dia akan termasuk orang yang tercela, dan ketiga, dia termasuk orang yang melampaui batas. Jadi, dia tidak akan mendapat keberuntungan, serta berhak mendapat predikat "melampaui batas' dan jatuh pada tindakan yang membuatnya tercela, padahal beratnya beban dalam menahan syahwat itu, lebih ringan ketimbang menanggung sebagian akibat yang disebutkan tadi.

Selain itu pula, Allah subhanahu wa ta'ala telah menyindir manusia yang selalu berkeluh kesah, tidak sabar dan tidak mampu mengendalikan diri saat mendapatkan kebahagiaan, demikian pula kesusahan. Bila mendapat kebahagiaan, dia menjadi kikir, tak mau memberi, dan bila mendapat kesusahan, dia banyak mengeluh. Begitulah sifat umum manusia, kecuali orang-orang yang memang dikecualikan dari hambaNya, yang diantaranya adalah mereka yang disebut di dalam firmanNya :

"Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (Al-Ma'arij: 29-31).

Oleh karenanya, Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam untuk memerintahkan orang-orang mukmin agar menjaga pandangan dan kemaluan mereka, juga diberitahukan kepada mereka bahwa Allah subhanahu wa ta'ala selalu menyaksikan amal perbuatan mereka.

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (Ghafir: 19).

Dan karena ujung pangkal dari perbuatan zina yang keji ini dari pandangan mata, maka Allah subhanahu wa ta'ala lebih mendahulukan perintah untuk memalingkan pandangan mata sebelum perintah untuk menjaga kemaluan, karena banyak musibah besar yang asal muasalnya adalah dari pandangan; seperti kobaran api yang besar asalnya adalah percikan api yang kecil. Mulanya hanya pandangan, kemudian khayalan, kemudian langkah nyata, kemudian terjadilah musibah yang merupakan kesalahan besar (zina).

Oleh karenanya, ada yang mengatakan, bahwa barangsiapa yang bisa menjaga empat hal maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya: Al-Lahazhat (pandangan pertama), Al-Khatharat (pikiran yang melintas di benak), Al-Lafazhat (lidah dan ucapan), Al-Khathawat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan).

Dan seyogyanya, seorang hamba Allah itu bersedia untuk menjadi penjaga dirinya dari empat hal di atas dengan ketat, sebab dari situlah musuh akan datang menyerangnya, merasuk ke dalam dirinya dan merusak segala sesuatu.

Sabtu, 20 Maret 2010

maaf

maaf yha...
belum ada posting terbaru nih..
doakan semoga penulis bisa posting lagi dg artikel yang manfaat.

oya,,doakan juga semoga penelitian penulis bisa lancar. amin.
-walah,,baru juga semester 6, uts juga belum kok-

yawdah,,sekarang doakan dulu semoga penulis bisa dapet penelitian yang enak dengan dosen pembimbing yang enak juga..amin.

makasiiihh.....

Sabtu, 13 Maret 2010

terdiam

...

...

...

...

...

...

Sabtu, 27 Februari 2010

Kaget super kaget

Sesak lg utk kesekian kali. Dalam 1hr ni, aku mendapat 2 kabar mengejutkan sekaligus! Terjadi percakapan serius utk kabar 1. Sebuah kabar ttg saudariku yg menjadi kontroversi d keluarga besar. Jadilah aku yg diintrograsi. Perlahan n hati2 ku jawab semua pertanyaan itu. Berusaha utk jujur tp tetep menjaga sesuatu yg sebenernya tjd agar tak diketahui saat ini. Alhamdulillah,,utk saat ini mereka percaya.
Kabar kedua terjadi percakapan yg agak panas. Aku tak menyangka, seseorang yg selama ini ku harap bs membela kami, ternyata oh ternyata jauh dr harapan. Syubhat2 pun tertembak ke arahku. Spontan benteng pertahanan ku bangun mendadak. Tak tahan berlama2, Alloh menyelamatkanku dg adzan maghrib.

Wahai yg membolak-balikkan hati,,tetapkan hatiku atas agamaMu..

Jumat, 26 Februari 2010

Bangkai Ikan, Halal?

Seringkali kita lihat ada ikan Paus/Hiu terdampar di pantai, dan biasanya hanya dikubur begitu saja. Padahal tidak mengapa mengonsumsinya. Sebab hewan-hewan laut punya hukum tersendiri dalam Islam.

Setelah hewan darat yang halal dan haram telah dibahas dalam edisi-edisi terdahulu, sebagai pelengkap, dibahas tentang hukum hewan air atau hewan laut.

Apa Itu Hewan Laut?
Bicara tentang hewan laut dalam pandangan syariat islam tidak lepas dari pengertian laut dalam bahasa Arab dan Istilah syariat. Kata “Al-Bahru”? dalam bahasa Arab bermakna air yang luas dan banyak sekali, namun banyak dipakai pada air laut yang asin, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Mu'jam Al Wasith. Sedang dalam istilah para ulama adalah air yang banyak dan luas berisi ikan dan hewan-hewan air yang lain. Dalam syariat dan istilah para ulama, hanya dikenal dua jenis hewan ditinjau dari tempat hidupnya yaitu hewan darat (Al-Barr) dan hewan laut (Al-Bahru) sebagaimana firman Allah,

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (manangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (Al-Maidah : 96)

Binatang buruan laut dalam ayat ini mencakup semua binatang yang hidup di air. Apabila melihat kepada kebiasaan hidup di air, hewan buruan ini terbagi menjadi dua kategori :

Yang Hanya Dapat Hidup di Air
Apabila keluar dari air maka tidak bisa hidup lama, seperti ikan dengan semua jenisnya.

Yang Hidup di Air Namun Mampu Juga Hidup di Darat
Seperti buaya dan kepiting.
Dengan demikian jelaslah hewan laut meliputi seluruh binatang yang hidup di air, baik ia hanya dapat hidup di air saja atau mampu bertahan di daratan.
Bolehkah Dikonsumsi?

Para ulama fiqih berbeda pendapat tentang hal ini, namun yang rajih (kuat) adalah kebolehan memakan seluruh hewan laut berdasarkan keumuman firman Allah,

“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (Faathir : 12)

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang orang yang dalam perjalanan...” (Al-Maidah : 96)

Hal ini juga didukung dengan keumuman sabda beliau ketika ditanya tentang air laut,
“Airnya suci dan bangkainya halal.” (Riwayat Abu Daud).

Bahkan beliau pun minta daging ikan Paus itu kepada para sahabatnya dan ikut memakannya, sebagaimana dikisahkan Jabir,
“Kami berperang dipimpin oleh Abu Ubaidah, lalu kami sangat kelaparan. Kemudian laut melempar seekor ikan mati yang tidak pernah kami lihat sebelumnya dinamakan Al-Ambar (sejenis ikan Paus), lalu kami memakannya selama setengah bulan. Abu Ubaidah mengambil salah satu tulangnya lalu seorang berkendaraan lewat di bawahnya. Abu Ubaidah menyatakan, “Makanlah!”. Ketika kami sampai di Madinah kami kisahkan hal tersebut kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda, “Makanlah rezeki yang Allah karuniakan. Berilah untuk kami makan apabila kalian membawanya! Lalu seorang membawakannya dan beliau pun memakannya.”(Riwayat Al-Bukhari)

Hukum Mengonsumsi Hewan Amfibi (Hidup di Dua Alam)
Demikian juga dalam permasalahan memakan hewan yang hidup di dua alam ini seperti Penyu, Kepiting, dan lain-lainnya. Para ulama bersilang pendapat menjadi empat pendapat :
1. Halal seluruhnya
Ini pendapat madzhab Malikiyah
2. Halal seluruhnya kecuali katak dalam semua kondisi dan burung laut apabila tidak disembelih
ini pendapat madzhab Syafi'iyah
3. Tidak boleh memakannya tanpa disembelih, kecuali kepiting karena ia termasuk hewan yang tidak memiliki darah yang mengalir
Ini pendapat madzhab Hanabilah
4. Tidak boleh sama sekali
Ini pendapat madzhab Hanafiyah
Yang kuat, Insya Allah, adalah kehalalannya. Selama tidak ada dalil khusus untuk jenis tertentu darinya (dalil pengharamannya). Wallahu A'lam.
(Abu Abbas)

sumber: majalah-nikah.com

Tak tau judulnya

Sungguh suatu yg menyesakkan dada ketika ilmu yg telah diketahui (dimiliki) tak/belum bisa diamalkan.. Kurang bisa tanggap sikon dg cepat alias telmi (telat mikir) alias teltin (telat bertindak) saat melihat suatu yg 'salah' di depan mata. Lalu berakhirlah dg penyesalan..
"Ya Alloh, berikanlah pemahaman kepadaku dalam diin.." HR. Bukhori dan Muslim

Sabtu, 20 Februari 2010

Daftar Radio Dakwah Ahlus Sunnah

Berikut ini daftar radio dakwah Ahlus Sunnah yang bisa kita simak di beberapa kota :


1. Radio Hang 106 Fm untuk wilayah Batam dan sekitarnya
2. Radio Hidayah 103.4 FM untuk wilayah Pekanbaru dan sekitarnya
3. Radio Pasaman 101.9 FM untuk wilayah Pasaman dan sekitarnya
4. Radio Rodja 756 khz untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya
5. Radio As Sunnah 92.3 FM untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya
6. Radio Sahabat 90,4 FM untuk wilayah Tegal dan sekitarnya
7. Radio Suara Qur’an 94.4 FM untuk wilayah Sukoharjo dan sekitarnya
8. Radio Ar Royan 107.2 FMuntuk wilayah Sedayu Gresik dan sekitarnya
9. Radio Afiyah 107.8 FM untuk wilayah Majalengka dan sekitarnya
10.Radio An Najiyah 107.9 FM untuk wilayah Bandung timur dan sekitarnya
11.Radio Muslim dalam proses untuk siaran dikanal AM untuk wilayah Jogjakarta dan sekitarnya
12.Radio Suara Al Iman 900 khz untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya
13.Radio Ihya As Sunnah 107.2 FM untuk wilayah pamekasan Madura dan sekitarnya